Badan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB) dan badan Pengelola Air Nasional Singapura (PUB) berencana untuk memasang sistem tenaga surya yang senilai USD8,6 juta. Sistem daya surya yang basis photovoltaic ini adalah system terapung yang pertama di kawasan Asia Tenggara. Proyek perintis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung ini akan dilakukan di waduk penambungan air Tengeh Reservoir.
Menurut suratkabar The Straits Times, proyek perintis ini adalah cara bagi negeri Singa untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan dan memperluas pengembangan sistem surya mereka di luar batas atap bangunan. Prakarsa ini diumumkan oleh Andrew Tan, CEO Badan Lingkungan Nasional (NEA), yang mengatakan bahwa proyek ini juga akan memungkinkan untuk studi kelayakan penggunaan permukaan waduk air untuk konstruksi sistem surya.
Proyek waduk air Tengeh Reservoir yang berkuatan 2MW ini akan dihubungkan ke jaringan listrik nasional dan akan merupakan kemitraan publik dan swasta dengan instansi pemerintah bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk pembangunan sistem surya ini. EDB dan PUB juga akan mengambil kesempatan ini untuk memantau efek lain dari proyek tersebut, termasuk efek pendinginan air terhadap panel-panel surya.
Goh Chee Kiong, direktur EDB bahagian teknologi ramah lingkungan, berkomentar, "Ini adalah langkah besar bagi kita ... jika proyek perintis ini berhasil, potensinya sangat besar untuk mengadakan proyek serupa di seluruh pulau Singapura."
Goh Chee Kiong, direktur EDB bahagian teknologi ramah lingkungan, berkomentar, "Ini adalah langkah besar bagi kita ... jika proyek perintis ini berhasil, potensinya sangat besar untuk mengadakan proyek serupa di seluruh pulau Singapura."